Friday, 27 February 2015

Dunia Adalah Ladang Akhirat

Dunia Adalah Ladang Akhirat
Momento_net@yahoo.com

 http://2.bp.blogspot.com

Dunia merupakan lahan untuk menuju akhirat, tempat untuk menginvestasikan segala amal baik manusia. Untuk itu, senyampang kita masih diberi usia oleh Allah, jangan sampai disia-siakan. Rasulullah SAW bersabda : Addunya balaghun ilal aakhirah (kehidupan di dunia adalah merupakan jembatan/sarana untuk menuju kehidupan akhirat). Bahkan Rasulullah juga bersabda : Bukan termasuk orang terbaik di antara kalian, apabila orang itu meninggalkan kepentingan dunianya dan melalaikan urusan akhiratnya. Begitu juga tidak termasuk orang terbaik di antara kalian, orang yang melupakan akhiratnya semata-mata hanyak untuk kepentingan dunianya. Sehingga kedua-duanya secara integral dilakukan, sehingga mampu menciptakan keseimbangan. 
Begitu pula Rasulullah secara tegas bersabda : Dunia adalah ladang akhirat. Dunia tempat menanam, yang tanaman itu nanti hasilnya sebagai bekal kita untuk menuju akhirat. Tentu, tanaman yang harus kita tanam adalah tanaman yang berpotensi berbuah yang dengan baik, sehingga hasilnya baik, yakni kebahagiaan di akhirat. 
Ilmu pengetahuan merupakan bagian terpenting untuk meraih kebahagiaan akhirat. Rasulullah SAW bersabda : Thalabul ilmi fariidhatun alaa kulli muslimin wa muslimatin (Mencari ilmu wajib bagi muslim baik laki-laki maupun perempuan). Termasuk orang yang akan masuk surga tanpa dihisab adalah pertama, orang yang mempunyai ilmu dan mampu mengamalkannya. Kedua, orang kaya yang menginfakkan hartanya kepada orang lain (dermawan). Ketiga, orang yang mati syahid. 
Dunia ini sangat indahnya, hijau manis, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasullallahu SAW. Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kalian pemimpin padanya. Lalu Dia akan melihat bagaimana amalan kalian. Maka takutlah kalian dari fitnahnya dunia dan takutlah kalian dari fitnahnya wanita.”(HR. Muslim no.2742). Akan tetapi seorang mu’min adalah orang yang faham apa yang tela h disyariatkan oleh Allah Ta’ala bahwa dunia bukan segala-galanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Allah berfirman dalam surah Al Hadiid : 20, maknanya : Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. 
Demikianlah perumpamaan kehidupan dunia yang Allah Ta’ala gambarkan kepada kita, kemudian Allah Ta’ala menawarkan kepada kita, akhirat dimana disana ada azab Allah Ta’ala yang sangat pedih namun disana juga ada surga dan ampunan Allah Ta’ala yang luas. Sehingga apakah kita ingin kembali ke akhirat dengan menyonsong azab Allah Ta’ala yan g pedih atau mendapat keridhoan Allah Ta’ala. Yang satu kembali ke neraka dan yang satu lagi kembali ke jannah. Memang dunia tampak megah, tampak hijau dan tampak manis, namun tampak hina di sisi Allah Ta’ala, Rasullallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi). 
Alangkah rendahnya kehidupan dunia, alangkah rendahnya orang yang tergila-gila dunia, akan tetapi jangan salah faham, dunia yang hina ini bukan karena lautnya, bukan karena gunungnya, bukan karena langitnya, bukan karena buminya, akan tetapi karena perbuatan manusia di dalam bumi tersebut. Rasullallahu’alaihi wa sallam bersabda : Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman melainkan sesuatu yang dimakan darinya menjadi sedekah baginya, dan sesuatu yang dicuri darinya menjadi sedekah baginya, dan tidaklah sesuatu itu dikurangi oleh seseorang melainkan ia menjadi sedekah baginya hingga hari kiamat (HR. Muslim). 
Alangkah dunia lahan akhirat, tempat kita berlomba untuk mencari kampung akhirat, sehingga tercelanya dunia karena kerakusannya terhadap perkara dunia. Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita orang-orang yang menjadikan dunia sebagai lahan akhirat, bukan orang-orang yang rakus akan dunia. ( Q.S. Al-Hadid: 20).
Semoga bermanfaat, salam silaturahmi


No comments:

Post a Comment